Selasa, 03 Juli 2007

Karya Buku Wawan Susetya

Alhamdulillah, sampai pertengahan Juli 2007 ini, saya telah menghasilkan 22 buah buku yang sudah terbit, selain puluhan buku yang masih nunggu terbit alias antre di beberapa penerbit. Menulis, bagi saya, nampaknya memang tak terelakkan lagi, lantaran hoby saya sejak kecil memang menulis. Awalnya, saya menulis puisi atau syair (kalau dalam Bahasa Jawa; geguritan) dan cerita. Lalu, saya memberanikan diri untuk mengirim ke majalah. Dan, alhamdulillah, tulisan pertama saya (yaitu cerpen) dimuat di Majalah Panjebar Semangat berbahasa Jawa saat saya masih kelas III SLTP. Betapa senangnya hati saya saat itu. Lalu, kegiatan menulis pun berlanjut hingga menulis reportase atau berita. Dan, tak tahunya saya sempat mendapatkan "Surat Tugas" Kewartawanan dari Majalah Jaya Baya terbitan Surabaya. Yah, katakanlah 'wartawan kecil' yang kesukaannya mewawancarai anak-anak muda berprestasi, entah di bidang tarik suara, panjat tebing, atau menulis sesuatu yang menarik di sekitar saya. Masih remaja kecil dapat honorarium sendiri ketika itu, rasanya seneng sekali.



Begitulah, awal dari kegiatan menulis saya, justru berangkat dari menulis berbahasa Jawa; yakni di Majalah Panjebar Semangat dan Majalah Jaya Baya. Keduanya terbitan Surabaya dan masih eksis sampai sekarang.



Terutama yang saya senangi pada waktu itu, yakni menulis tentang cerita wayang kulit. Maklumlah, bapak saya (Pak Sudjinal) adalah seorang dalang wikalpa dan pensiunan Kandep Dikbud, jadi memang sangat concern terhadap perkembangan budaya Jawa, terutama kesenian wayang kulit. Dan alhamdulillah, betapa banyaknya tulisan saya waktu SMA mengenai cerita wayang ini.



Begitu lulus dari kuliah di salah satu perguruan tinggi di Malang tahun 1994, saya langsung diterima sebagai 'kuli disket' alias wartawan di Jawa Pos News Network (JPNN) di biro Malang-Jawa Timur. Empat tahun lamanya jadi wartawan, banyak suka-dukanya, terutama saat-saat mendekati deadline!



Di Malang juga, saya juga mengajar di UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) dan Stikma Internasional Malang, selain banyak diundang pula sebagai pembicara dari kampus ke kampus di Malang. Tahun 1999, saya hijrah ke Jakarta bergabung dengan Gus Dur di DPP PKB. Juga bergabung dengan budayawan Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) dalam komunitas "Kiai Kanjeng", terutama aktif dalam Pengajian Padhang Bulan di Jombang dan "Kenduri Cinta" di Jakarta. Nah, dari sinilah lahir buku saya pertama bersama Sdr. Alfan M. Alfian M dan Aprinus Salam yang berjudul "Kitab Ketentraman Emha Ainun Nadjib" tahun 2001 yang diterbitkan Penerbit Republika bekerja sama dengan Penerbit Zaituna Yogyakarta. Alhamdulillah.



Setelah itu, saya menikah dengan seorang perempuan sholihah asal Tuban Jawa Timur, namanya Muashofah tanggal 6 Juli 2003.



Maka, sejak perkawinan itulah, saya sengaja menjatuhkan suatu 'pilihan berat' sebagai penulis buku. Meski hanya bermodalkan tekad dan keyakinan, saya memberanikan diri untuk terus berkarya. Sejak 2003 menulis, ternyata buku yang terbit berikut pertengahan 2005, judulnya "Perdebatan Langit dan Bumi" yang diterbitkan Penerbit Republika Jakarta.



Itulah suka-duka menulis buku, menunggu, menunggu lagi, lama lagi, tetapi akhirnya alhamdulillah diterbitkan lagi, yakni pada September 2006; judul "Cermin Hati" dan "Kisah Para Sufi" yang diterbitkan Tiga Serangkai Solo. Lebih menggembirakan lagi, buku mengenai wayang saya diterbitkan pula oleh Penerbit Kreasi Wacana Yogyakarta; judulnya "Dari Ilmu Hastha Brata sampai Sastra Jendra Hayuningrat".



Alhamdulillah, sejak itu tulisan buku saya banyak dilirik para penerbit lain. Alhamdulillah, buku saya diterima oleh banyak penerbit, di antaranya Penerbit Narasi, Sketsa (Media Pressindo Grup) Yogyakarta, Penerbit Tugu Publisher Yogyakarta, Penerbit Diva Press Yogyakarta, dan sebagainya.

Tidak ada komentar: